Saturday, June 27, 2009

Gus "Oyee" (Bagian I)

Kemaren aku sudah bilang. Bahwa blog ini untuk menulis cerita-ceritaku. Mohon maaf karena kemarin absen. Alhamdulillah, kali ini ada kesempatan. Awalnya aku ingin memulai cerita dari masa kecil. Tapi nggak jadi. Karena aku udah nggak betah, untuk nggak nyeritakan kehidupanku saat ini.

Di kairo, aku tinggal serumah dengan orang-orang TOP. Bahkan, karena saking top-nya, salah seorang penghuni rumah kami biasa dipanggil mas TOB. Penghuni lainnya adalah, Makmum Bingung, Tuan Guru Thoriq, Jack Doray, Daulat Halilintar, Akang Haji Tyo, Tuan Guru Wiega, Gus "Oyee", Laura (seekor kucing yang cantik), dan Carlo seekor burung kakak tua).

Tenang saja. aku akan ceritakan mereka semua. Termasuk juga laura dan carlo. Tapi tentunya nggak bisa bareng-bareng dong! Sebagai pembuka, cerita "Gus Oyee" sepertinya menarik kita simak.

Jujur, Gus "Oyee" itu bukan orang biasa. Susah untuk menggambarkannya secara fisik. Yang jelas, dia --kata cewek-cewek sini-- badannya macho. Aku sendiri nggak tau, mereka itu ngeliat gus "Oyee" dari sudut pandang mana? dari jarak 500 Km kali yah? Ditambah, mungkin ngeliatnya pakek sedotan. Ah, terserah lah mereka mau bilang apa. Meski dibilang seperti apa pun, Gus "Oyee" adalah salah satu orang yang membimbingku. Gus "Oyee" selalu siap sedia, jika aku bertanya apa pun. Terutama ketika membaca buku berbahasa Arab.

Gus "Oyee" sekarang, katanya, nge-fans banget sama Ratna Antika. Artis dangdut koplo yang, sumpah, kalau bejilbab cantiknya ngalahin Zazkia Adya Mecca. Selain itu gus "Oyee" adalah pengagum karya-karya Pramodya Ananta Toer. Gila! Lebih gila lagi, gus "Oyee" orangnya kritis. Tapi sayang, kayaknya sekarang dia lagi nge-jomblo. Hayoo, siapa yang mau?

Minggu-minggu terakhir, gus "Oyee", memproklamirkan diri sebagai pelopor hidup sehat. Dengan PD-nya ia mengajakku jogging, lari pagi. "Loh, biar sehat khi," katanya. Oke aku mengikuti ajakannya. Hari berikutnya juga begitu. Kami lari pagi lagi. Wah, seger sekali ternyata. Pernafasanku juga semakin teratur. Aku bersyukur diajak oleh gus "Oyee". "Kalau begini terus, aku bisa sekalian latihan mendisiplinkan diri nih," gumamku dalam hati.

Hari berikutnya, gus "Oyee" nggak ngajak joging lagi. Aku mencarinya. Ketika kutemukan dia, aku langsung mengajaknya, "nggak joging lagi khi." Gus "Oyee" menggeleng. Kulihat wajahnya lagi nggak mood. Akhirnya pagi itu aku hanya pergi dengan Jack Doray.

Karena udah ngosh-ngoshan, aku mengajak Jack Doray balik saja ke rumah. Di jalan saat pulang, kami minum air putih. Itu memang kami persiapkan sebelumnya. "Haaah, sueger yah?" sahut Jack Doray. Aku menjawab singkat, "SIIP." sok mantap. Padahal sebenarnya karena aku sudah kecapaian. Aku sepertinya kehabisan nafas. Sampai nggak bisa mengucapkan apa-apa.

Begitu tiba di rumah, kami menemui gus "Oyee" dalam keadaan merintih. Katanya badannya sakit. Pokoknya tidak enak semua. Meski musim panas, tubuhnya dibalut jaket. Waktu berbaring masih bersembunyi di balik selimut tebal. Sepertinya otaknya juga tengah merana. Dari mulutnya selalu bilang, "Oyee.. Oyee..". Ya Allah, kenapa pembimbingku itu? Aku sungguh nggak tega melihatnya seperti itu. Bersambung.


Seja o primeiro a comentar

Post a Comment

Followers

Ekspedisi Laki-laki © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO